This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 05 April 2017

Resum 2 Psikologi Pendidikan : Motivasi

MOTIVASI
APA ITU MOTIVASI ?
     Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah,dan kegigihan perilaku,Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,terarah,dan bertahan lama.
    A.Perspektif Tentang Motivasi
1.Perspektif Behavioral :
•Menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci menentukan motivasi.
•Motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal.
•Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotiasi perilaku murid
•Insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan dapat menjauhkan dari perilaku tidak tepat.
Bentuk insentif : nilai yang baik, tanda bintang, pujian, penghargaan

2.Perspektif Humanistis :
•Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib sendiri
•Berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow
Hirarki Kebutuhan (kebutuhan fisik, keamanan, cinta dan rasa  memiliki, harga diri, aktualisasi diri)

3.Perspektif Kognitif :
•Menekankan  pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, dan juga arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan
•Perspektif kognitif bertentangan dengan behavioral, berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. 
•Murid meraih prestasi tinggi bukan karena kebutuhan biologis tapi karena punya motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif

4.Perspektif Sosial :
•Kebutuhan afiliasi adalah motivasi untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab.
•Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, keterikatan dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
•Murid yang punya hubungan yang penuh perhatian dan supportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih senang bersekolah.
•Salah satu faktor terpenting dalam motiviasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak

    B.Motivasi Untuk Meraih Sesuatu
1.Motvasi Ekstrinstik : Melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain atau cara untuk mencapai tujuan.
2.Motivasi Instrinsik : motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri atau tujuan itu sendiri.
3.Pengalaman optimal
4.Imbalan ekstrinsik dan motivasi instrinsik
5.Pergeseran Developmental dalam Motivasi Ekstrinsik dan Instrinsik

    C.Proses Kognitif
1.Teori Atribusi
Terdiri dari : lokus,stabilitas,daya control.
2.Motivasi untuk menguasai seperti
*Orientasi untuk menguasai : Pandangan personal yang melibatkan penguasaan atas tugas,sikap positif dan strategi berorientasi solusi.
*Orientasi tak berdaya : Pandangan personal yang fokus pada ketidakmampuan personal,atribusi kesulitan pada kurangnya kemampuan,dan sikap negatif.
*Orientasi kinerja : pandangan personal yang lebih menitikberatkan pada kinerja/hasil ketimbang prosesnya bagi murid berorientasi kinerja,kemenangan atau keberhasilan adalah penting dan kebahagiaan dianggap sebagai hasil dari kemenangan.
*Self-Efficacy : keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.

    D.Kecemasan dan Prestasi
°Kecemasan
Ekspektasi Guru
Motivasi hubungan dan konteks sosiokultural
°Motif sosial :
Kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.
Hubungan sosial
°Orang tua
    *Konteks sosiokultural
°Status sosioekonomi dan etnisitas
Gender
°Murid berprestasi rendah dan sulit didekati
°Murid yang tidak bersemangat
°Murid berprestasi rendah dengan ekspetasi kesuksesan yang rendah.
°Murid dengan sindrom kegagalan :
Mempunyai ekspetasi rendah untuk meraih kesuksesan dan meyerah saat menghadapi kesulitan awal.
°Murid yang termotifasi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan.

Resume 1 Psikologi Pendidikan : Selayang Pandang Psikologi Pendidikan

SELAYANG PANDANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN
     Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental.Psikologi pendidikan
adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri dengan cara memahami pengajaran dan pemblajaran dalam lingkungan pendidikan.Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas sehingga dibutuhkan satu buah buku tersendiri untuk menjelaskannya.

A.Latar belakang
    Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke-20.Ada 3 perintis terkemuka yang muncul diawal sejarah psikologi pendidikan yaitu :
    1.William James (1842-1910)
Ia meluncurkan buku psikologinya yang pertama berjudul (Principles of Psychology 1890),dengan memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk (“TALKS TO TEACHERS”1899-1993).Beliau mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak.James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif.
    2.John Dewey(1859-1952)
Beliau ini sangat berpengaruh besar dalam membentuk psikologi pendidikan.Ia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi ditingkat praktis.Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di AS,di universitas Chicago(1894).
Dewey mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif(active learner).
Dewey yang menjadikan kita mendapatkan ide bahwa pedidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradptasi dengan lingkungannya.Dari beliau juga kita mendapat gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.Dewey adalah salah seorang sangat berpengaruh dan mendukung pendidikan yang layak bagi laki-laki dan perempuan juga semua lapisan sosial-ekonomi serta etis.
    3.E.L.Thorndike(1874-1949)
Perintis ketiga yang member banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran serta perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah.Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan disekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran.

B.Diversitas dan Psikologi Pendidikan Awal
    Tokoh paling menonjol dalam sejarah awal psikologi pendidikan kebanyakan adalah pria kulit putih seperti James,Dewey,dan Thorndike.Adapun tokoh non-kulit putih yang berhasil mendapat gelar dan bisa menembus rintangan diskriminasi rasial yaitu 2 tokoh Amerika keturunan Afrika adalah Mamie dan Kenneth clark.Kenneth clark menjadi presiden Amerika pertama.Kemudian seorang psikolog dari Negara latin bernama George Sanchez yang menggunakan istilah gifted untuk mendeskripsikan anak-anak yang mendapat skor istimewa dalam tes kecerdasan.Pandangan(B.F.Skinner1938)Pandangan Behavioral,yang didasarkan pad aide-ide Thorndike,sangat memengaruhi psikologi pendidikan pada pertengahan abad ke-20.

•Mengajar : Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan
Cara mengajar yang “EFEKTIF” : Pngetahuan dan keahlian professional dan komitmen serta motivasi
Tanggung jawab sebagai pengajar yaitu :
1.Penguasaan Materi Pelajaran,Guru yang efektif harus berpengetahuan,fleksibel,dan memahami materi.
2.Strategi Pengajaran,Konstruktivisme prinsip dari John Dewey,konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman.
3.Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional.
4.Keahlian Manajemen Kelas.
5.Keahlian Motivasional.
6.Keahlian Komunikasi (lancar,lugas,dan jelas)
7.Keahlian Teknologi

C.Riset Dalam Psikologi Pendidikan
•Pendekatan Riset Ilmiah
Riset ilmiah adalah riset objektif,sistemtis,dan dapat diuji.Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat.Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren yang berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi.Dengan teori seorang periset kemudian bisa merumuskan hipotesis,yakni asumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori itu benar atau tidak.

•Metode Riset
1.Riset Deskriptif : observasi,wawancara,kuesioner,tes standar,studi etnografik dan studi kasus.
2.Korelasional  : mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik.
3.Experimental : salah satu dari jenis riset yang dapat mengungkapkan sebab-sebab perilaku.
•Rentang Waktu Riset
1.Riset cross-sectional :Rriset yang dimana data dikumpulkan dalam satu waktu
2.Riset longitudinal : Riset yang dimana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu,biasanya beberapa tahun atau lebih.
3.Riset evaluasi program : Riset yang di desain untuk membuat keputusan tentang efektivitas program tertentu
4.Riset aksi : Riset ini dipakai untuk memecahkan problem kelas atau sekolah spesifik,meperbaiki strategi mengajar dan pendidikan atau untuk membuat keputusan pada lokasi tertentu.
Guru-guru sebagai periset : Konsep yang menyatakan bahwa guru kelas dapat melakukan riset sendiri untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka.
•Tantangan Riset : Etika,Gender,Etnis dan kultur 
*Menjadi konsumen informasi yang bijak tentang psikologi pendidikan yaitu :
°Berhati-hatilah terhadap apa yang dilaporkan dimedia populer.
°Ketahuilah cara untuk menghindari dari membuat kesimpulan tentang kebutuhan individu berdasarkan riset kelompok.
°Kenalilah betapa gampangnya membuat generalisasi yang bberlebihan untuk sampel yang kecil atau sampel klinis.
°Berahati-hatilah karena satu studi tunggal tidak menghasilkan kesimpulan final.
°Ingat bahwa kesimpulan sebab-akibat tak bisa diambil dari studi korelasional.
°Selalu perhatikan sumber informasi dan evaluasi kredibilitasnya.

Minggu, 19 Maret 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN : IMPLIKASI PENDIDIKAN PADA TAHAP PERKEMBANGAN

Masa Kanak-kanak awal (Prasekolah)
Tahap perkembangan anak usia TK

  • Masa usia: 2-6 tahun.
  • Masa negativis.
  • Masa bermain.
  • Masa bereksplorasi.
  • Perkembangan kognitif: Praoperasional, dengan ciri:
  • Belajar menggunakan bahasa dan,
  • Cara berfikir bersifat egosentris.
  • Perkembangan Moral: Prakonvensional.
  • Tahap 1: Orientasi hukuman
  • Tahap 2: Orientasi ganjaran

Anak-anak pada usia pra sekolah memiliki ciri khas yaitu bermain. Metode pembelajaran melalui bermain adalah metode belajar yang paling tepat digunakan untuk PG/TK. Bermain merupakan kebutuhan anak pada masa TK nya. Bermain merupakan aktivitas yang positif bagi anak, karena terkandung bermacam-macam fungsi dalam pengembangan kemampuan fisik, motorik, intelektual, bahasa, emosi, dan sosial.
  • Untuk mengembangkan stimulasi kreativitas pada anak, tenaga pendidik dapat memberikan waktu luang pada anak. Biarkan anak menggunakan imajinasinya untuk mengeksplorasi dunia kecilnya.
  • Untuk mengendalikan emosi anak, tenaga pendidik dapat membicarakan ketakutan anak itu, memberinya rasa aman, serta membantu anak dalam mengendalikan emosinya.
  • Untuk mengendalikan sosial anak, tenaga pendidik dapat melibatkan anak dalam suatu kelompok sehingga anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain, belajar bekerjasama, dan melatih kemampuan sosialnya dalam memahami apa yang benar dan apa yang sala serta memahami sudut pandang orang lain.
  • Untuk pemahaman gender, tenaga pendidik harus memberikan pendekatan kepada anak tentang perbedaan biologis anak perempuan dengan anak laki-laki.

a)Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.
b)Kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang lain.
c)Pembentukan pengertian sederhana, meliputi realitas fisik dan realitas sosial.
d)Belajar apa yang benar dan apa yang salah; perkembangan kata hati.
  • Implikasi pendidikan
  • Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
  • Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
  • Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
  • Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
  • Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
  • Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
Masa kanak-kanak akhir
Tahap perkembangan Bagi Anak Usia SD
  • Masa usia: 6 – 11 thn (Masa Sekolah)
  • Tahun berakhir Prapubertas
  • Pengaruh teman sebaya
  • Tahap kognitif : Operasional – konkrit
  • Berfikir logis tentang objek
  • Menguasai jumlah dan berat
-     Mampu mengklasifikasikan objek
*Peran guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, memungkinkan siswa berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
  • Karakteristik anak usia SD :
- Senang bermain
- Senang bergerak
- Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
Contohnya : Seorang guru merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya yang nantinya akan menjadikan anak tersebut belajar aspek aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang lain atau lingkungannya, belajar tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), dan mengikuti kegiatan olah raga dan menanamkan keagamaan  yang berdampak pada diri mereka yaitu kesehatan jasmanin dan rohani.
  • Tingkat perkembangan moral : Konvensional
  • Tahap 3 : Orientasi (good boy/girl)
  • Tahap 4 : Orientasi otoritas
  • Implikasi pendidikan
*Memberikan motivasi,agar memacu mereka dalam mengasah kemampuan dan keterampilan dasar yang dikembangkan, baik sebagai bekal untuk pendidikan lanjutan maupun untuk terjun kemasyarakat. Tahun-tahun pertama anak belajar di SD berpengaruh sangat signifikan terhadap sikap anak terhadap sekolah dan pola pola pencapaian prestasi tahap tahap selanjutnya.
- Menuntun pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani,serta bakat dan minat siswa.
- Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah.

Tahap perkembangan Bagi Anak Usia SMP
Anak-anak yang duduk dibangku SMP berada diantara masa anak-anak dan dewasa.       Tahap itu disebut tahap remaja awal yang dimulai dari usia 10 tahun-14 tahun. Masa ini merupakan transisi sehingga sering terdapat gejolak dalam prosesnya karena remaja masih labil dalam mencari jati dirinya. Selain itu ada juga perkembangan dari segi fisik yang berkembang pesat      seperti perkembangan hormon-hormon sekunder. Oleh karena itu, metodologi pembelajaran   harus efektif. Metodologi pembelajaran ialah proses dimana pengajar dan peserta didik bekerja sama dalam proses penyaluran ilmu dengan baik sehingga mencapai tujuan dari pembelajaran  itu sendiri.
Untuk itu, kita perlu mengetahui beberapa metodologi pembelajaran yang efektif untuk anak-   anak tersebut,  yaitu:
  • Metode Diskusi
Metode ini dianggap efektif karena mengasah kemampuan anak dalam berpikir kritis dan    mengembangkan kemampuan anak untuk menyampaikan pendapatnya di depan banyak orang. Metode ini berkaitan erat dengan pemecahan masalah. Anak diajak untuk mencari solusi dalam memecahkan suatu masalah. Kelebihan dari metode ini ialah memaparkan pada anak didik   bahwa dalam memecahkan masalah diperlukan banyak solusi sehingga dari keseluruhan solusi   tersebut, dipilihlah satu solusi yang efektif. Metode ini juga mengajarkan kepada anak didik      bahwa penting bagi kita untuk menghargai pendapat orang lain. Namun sayangnya, metode ini tidak tepat untuk digunakan dalam kuota anggota yang banyak. Metode ini juga akan lemah jika digunakan pada beberapa anak yang aktif saja, sedangkan anak yang pasif akan mengikuti saja keputusan dari anak yang aktif tersebut.
  • Metode Karya Wisata
Metode ini memanfaatkan lingkungan alam dalam proses belajar. Metode ini dapat membuat anak didik lebih rileks dalam proses belajar karena anak didik tidak terbatas ruang belajarnya sehingga anak didik tidak cepat bosan dalam proses penyampaian ilmu dari pengajar. Metode    ini juga dapat mengasah kreativitas anak didik karena anak didik tidak dibatasi dalam                   berimajinasi. Namun kekurangan dari metode ini ialah diperlukannya perencanaan yang           matang dan melibatkan banyak pihak. Metode ini juga memerlukan pengawasan ketat dalam    memantau gerak-gerik anak didik selama berada di lapangan dan diperlukan tanggung jawab    yang besar dari pengajar dan pihak sekolah atas keselamatan anak didik selama melakukan       metode karya wisata ini. Biaya yang mahal juga menjadi salah satu penghambat metode ini        digunakan di sekolah-sekolah.


Masa Remaja (Adolescence)
Tahap perkembangan anak usia Sekolah Menengah Atas(SMA)
  • Mulai usia:  11 sampai 12 tahun, atau 18-24 tahun.
  • Perkembangan fisik: Mengarah ke bentuk badan orang dewasa.
  • Perkembangan seksual: Mulai aktifnya hormone seksual yaitu menarche dan polutio.
  • Perkembangan heteroseksual: Tertarik pada lawan jenis.
  • Perkembangan emosional: Emosi tidak stabil, berubah-ubah dan cenderung meledak-ledak, bosan, antagonis social.
  • Perkembangan kognitif: Operasional Formal, yaitu:
  • Mampu berfikir logis tentang sesuatu yang abstrak.
  • Membuat rencana, strategi, keputusan-keputusan serta memecahkan masalah.
  • Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajr menguji hipotesis.
  • Memikirkan masa depan, dan perencanaan.
  • Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar intropeksi.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan:
  • sikap teman sebaya
  • nilai-nilai yang diperoleh dan
  • sikap orang tua
  • Karateristik anak usia remaja ada 2, yaitu:
  • Bertempat pada perkembangan fisik dan motorik.
  • Bertempat pada perkembangan bahasa dan perilaku kogntif.
Contoh: Pada tahap SMA, para siswa apalagi dizaman globalisasi ini kerap menggunakan istilah-istilah bahasa inggris. Bahasa inggris dalam kalangan remaja SMA merupakan ajang keren-kerenan. Hal ini terjadi adalah saat mereka mengungkapkan sesuatu dgn bahasa inggris yang dipublikasikan ke social media. Sebagian mendapatkan respon yang bagus namaun para siswa yang salah dalam pelafalan arti akan menjadi cemoohan yang berakibat timbul rasa kurang percaya diri dan imbasnya cenderung tidak suka pelajaran bahasa inggris. Dalam hal ini guru dapat menimalisir ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran bahasa inggris, karena pentingnya bahasa dalam perkembangan berfikir. Meskipun mereka cenderung tidak suka , namun demi kepentingan mereka kedepannya guru hendaknya mencari cara agar siswa berminat terhadap pelajaran bahasa inggris.
  • Perkembangan identitas diri: Indentity vs role confusion, timbul pertanyaan siapa saya: ingin diakui, cenderung mencoba dan meniru “idola”.
  • Perkembangan moral: kebanyakan tingkat konvesional, namun sebagian sudah postkonvesional.
  • Tahap 5: Orientasi kontrak social.
  • Tahap 6: Orientasi asa etis.
  • Implikasi pendidikan: Remaja memiliki pola piker intuitif dan berpikir dengan mengaitkan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu. Terjadi proses asimilasi yaitu penggabungan info baru dalam pengetahuan yang ada. Orientasi pendidikan remaja lebih ditekankan pada aspek pemahaman dan keterampilan. Remaja lebih banyak dituntut untuk terampil melakukan suatu tindakan yang diawali dengan melakukan pertimbangan. Materi yang diajarkan berkaitan dengan konsep yang mengharuskan seorang siswa mengerti akan suatu hal. Pendidikan membimbing remaja mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran social, mencapai kemandirian emosional dan mengembangkan kemampuan intelektual.

DISUSUN OLEH:
1. Karyani Marlis Halawa (16-004)
2. Sofyan Sahuri Hrp (16-013)
3. Nabilah Alwani (16-023)
4. Anjelica (16-034)
5. Daniella (16-050)
6. Naufal Ilham Hrp (16-069)
7. Novita Sari Marbun (16-070)

Senin, 06 Maret 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Perencanaan, Instruksi dan Teknologi Pendidikan

Kelompok 1 :

Minggu, 05 Maret 2017

Psikologi Pendidikan

Learning atau belajar merupakan proses perubahan perilaku yang relatif permanen yang disebabkan oleh pengalaman. Tidak semua yang kita tahu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan yang ada sejak lahir seperti menelan makanan, berteriak atau berkedip saat silau.

Terdapat tiga macam pendekatan dalam belajar yaitu:
1. Classical Conditioning adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar mengaitkan atau mengasosiasikan suatu stimuli. Dalam pengondisian klasik, stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus tidak terkondisi yang akan menghasilkan respon terkondisi.
Contoh :
 a. Awalnya ketika saya mendengar bunyi "tok-tok" di depan rumah, saya tidak merespon. Kemudian setelah berulang-ulang, suara "tok-tok" ternyata selalu ditandai dengan kedatangan tukang miesop, maka setiap mendengar suara "tok-tok" saya sudah berpikir bahwa itu tukang miesop.
b. Seorang anak ingin bangun pukul 4 pagi karena ingin belajar, sehingga ia pun memasang alarm dan berhasil bangun pada pukul 4 pagi. Hal tersebut terus-menerus ia lakukan hingga suatu hari ia lupa memasang alarm, tapi ia dapat bangun pagi.
c. Saya mempunyai pohon mangga di depan rumah, suatu hari saya mendengar suara benda jatuh dan saya pun keluar dan ternyata mangga tersebut jatuh, kemudian beberapa hari lagi juga terdengar bunyi benda jatuh, saya pun keluar rumah karena mengira itu buah mangga, tapi ternyata ranting pohon.
d. Orangtua saya seetiap malam sering mengingatkan saya untuk membuat susu agar tubuh saya sehat dan bergizi. Lama-kelamaan tanpa diingatkan pun saya sudah terbiasa untuk membuat dan minum susu sebelum tidur.
e. Pada saat masih kecil, saya sering bermain bola dengan abang-abang. Suatu hari, abang tersebut menendang dengan kuat sehingga bola tersebut mengenai kepala saya. Sejak saat itu, setiap abang-abang akan menendang bola dengan keras, saya akanmenunduk dan menjauh.
f. Di depan rumah saya sering lewat penjual eskrim dan ia selalu membunyikan lagu-lagu khasnya setiap lewat. Pada suatu hari saya mendengar lagu khas tersebut dan mengira itu tukang eskrim, tapi ternyata itu tukang air mineral.

2. Operant Conditioning
yaitu sebentuk pembelajaran dimana di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang. 
Contoh:
a. Ada seorang anak yang selalu mendapat nilai merah ketika ujian, orangtuanya berjanji akan memberikan sepeda jika anak tersebut berhasil mendapat nilai diatas 80. Anak tersebut pun termotivasi dan belajar dengan giat sehingga memperoleh nilai 80.
b. Mama saya membuat suatu kesepakatan, yaitu apabila saya berhasil lolos ke PTN, maka mama saya akan memberikan handphone baru untuk saya. Saya pun giat mengikuti try out dan belajar sehingga saya dapat lolos ke PTN.
c. Ayah saya membuat suatu kesepakatan, yaitu apabila IP saya berada diatas 3.50 maka ia akan memberikan saya handphone baru. Saya pun belajar dengan giat dan memperoleh IP diatas 3.50.
d. Ketika saya masih SD, keluarga saya berjanji akan memberikan saya baju lebaran jika saya berpuasa penuh. Saya pun berpuasa penuh pada bulan Ramadhan dan saya mendapat baju lebaran serta THR.
e. Pada suatu hari orang tua saya melihat kantung mata saya yang sangat hitam karena saya tidur larut malam dan keasyikan main gadget, sehingga orang tua saya pun menyita gadget saya.
f. Ketika kecil, saya sangat sulit untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Namun, kakek saya ingin saya berpuasa seperti anak-anak yang lain sehingga ia berjanji akan memberikan uang lima ribu rupiah jika saya mampu berpuasa satu hari penuh. Saya pun mencoba untuk berpuasa, menahan lapar dan haus sehingga saat bulan puasa berakhir, kakek saya memberikan saya uang yang telah ia janjikan.
g. Adek saya suka sekali bermain PlayStation hingga lupa waktu dan tidak mengerjakan tugas sekolahnya sehingga ia pun dihukum di sekolah dan ibu saya menyita PlayStation miliknya,

3. Pendekatan Kognitif yaitu bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. 
Contoh:
a. Dulu saya bermain suling dengan otodidak, saya hanya mencoba mencari suara yang cocok dengan nada-nada. Suatu hari, ketika saya mengikuti pelajaran kesenian, saya diajarkan cara bermain suling. Sejak saat itu saya berlatih bermain suling yang benar.
b. Seorang anak kesulitan dalam pelajaran Matematika, tetapi ia terus berlatih dengan soal-soal matematika sehingga ia pun dapat mengerjakan soal Matematika yang diberikan.
c. Seorang dosen menugaskan setiap mahasiswa untuk menemukan jawaban analisis dari topik yang telah mereka pelajari sehingga setiap mahasiswa pun berusaha berpikir untuk menemukan jawaban tersebut.
d. Ketika SMP saya mencoba untuk membuat blog dengan bantuan internet dan saat kuliah pada mata kuliah Aplikom, saya diajarkan cara untuk memperindah blog, saya pun aktif membuat blog sampai sekarang.
e. Ada seorang anak yang suka coret-coret dengan crayon, suatu hari ia melihat gambar kartun yang lucu sekali dan ia pun mencoba menggambarnya. Sejak saat itu ia pun rajin melatih menggambar dan menggunakan imajinasinya sendiri.

Disusun oleh Kelompok 1:
1. Karyani Marlis Halawa (16-004)
2. Sofyan Sahuri Hrp (16-013)
3. Nabilah Alwani (16-023)
4. Anjelica (16-034)
5. Daniella (16-050)
6. Naufal Ilham Hrp (16-069)
7. Novita Sari Marbun (16-070)



Senin, 05 Desember 2016

Masa dewasa by karyani

Jumat, 25 November 2016

Jangan grogi pilih jurusan yah:)


Hy guys reader sejati aku hihi kembali lagi dengan aku hihi kali ini aku mau ngepost nih guys sedikit becerita gitu haha. oke langsung aja ini ya kita ke topik cerita ku, kalo mau kenal aku bisa datengi rumah aku guys wkwk atau pc aku yakan aku kasih nomor deh tapi sekalian isiin pulsanya biar bisa balas pc kalian haha.

Kali ini aku mau bercerita tentang depresi memilih jurusan, sebenarnya ini cocok dibaca bagi kalian yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas khususnya kelas 3. buat kalian ini yang mau melanjutkan keperguruan tinggi siapsiap deh bingung milih jurusan yakan sama seperti aku dulu kepepet gitu milih jurusan, sedih loh guys kalo diingat ingat juga yakan. Tapi tenang belum telat buat kalian, kalian masih bisa mikirinnya secara matang, konsultasi sama orangtua juga atau mau pilihan kalian sendiri asal itu minat kalian kesitu ya guys.

Tapi guys ini jauh dari kenyataan aku, seperti yang kukatakan tadi ya guys aku sebenarnya bukan salah jurusan sih guys cuma aku yaa apaya yagiudeht nih semua nih pilihan aku semua jadi ya ini aku sekarang duduk dijurusan psikologi itu karna aku sendiri bukan kemauan orangtua ku. Aku tidak mendengar perkataan orangtuaku waktu itu, karna orangtua ku saat itu menyuruhku untuk mengambil jurusan ekonomi. yang benar aja yakan itu namanya penjara bagiku. yakali aku harus punya ip yang cukup tinggi untuk masuk kesitu belum lagi hitung-hitungan nya yang buat palaku pusing guys.

Aku sih bukan bandel ya guys gak dengar perkataan orangtua tapi ya gimana lagi ya namanya juga anaknya gak minat kesitu yakan, anaknya kan gatau hitung-hitungan yaa haha, makanya itu guys aku ngambil psikologi karna aku tuh orangnya sosialitasnya tinginya guys ups.. Ini ya guys aku kasihtau di psikologi itu guys kita banyak ditutut untuk menghafal gitu guys, di psikologi juga ada hitungan-hitungan guys ternyata selama 3bulan aku kuliah ini guys itu namanya 'Statistik' tapi gak susah kok guys dan gak banyak juga menghitungnya bisa open book gitu kalo ujian guys, pake laptop guys hitungnya jadi lebih mudah lah guys.

Di psikologi juga enak guys bagi kalian yang suka mempelejari karakter manusia nih kek aku haha bisa ambil jurusan ini guys aku saran kan ya ayo dong jadi psikolog guys, aku yakin kalian pasti sukanih. apalagi yakan tentang manusia itu bisa bacabaca karakter gitu seru guys belajarnya. oia buat kalian pembaca yang diluar kota ayo dong merantau ke medan ya ambil jurusan psikologi di universitas aku biar bisa jumpa aku haha kita bisa sharing-sharing gitu guys seru yakan guys, yukk buruan guys. pesan aku ya guys jadi diri sendiri ajaya guys jadi pribadi yang intelektual dalam ngambil keputusan gys jangan samapai salah dan menyesal dekemudian hariya guys. semoga bermanfaat ya guys....