This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 27 Juni 2017

Psikologi Pendidikan : Manajemen Kelas

MANAJEMEN KELAS
Kelas perlu dikelola secara efektif agar anak didik merasakan kenyamanan saat belajar mengajar dilakukan didalam kelas.

Tujuan dan strategi manajemen kelas yang efektif yaitu membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

Mendesain lingkungan fisik kelas
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif,guru yang tidak perpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik.Maka dari itu ada beberapa prinsip penataan kelas sebagai berikut :
1.Kurangi kepadatan ditempat lalu lalang.
2.Pastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
3.Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
4.Pastikan murid dengan mudah melihat semua presentasi kelas.

Gaya penataan
Penataan kelas standard : gaya auditorium,gaya tatap muka,gaya off-set,gaya seminar,gaya klaster.

Gaya auditorium : gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.

Gaya tatap muka : gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.

Gaya off-set : gaya susunan kelas di mana sejumlah murid atau biasanya 3 atau 4 anak duduk di bangku,tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.

Gaya seminar : gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid 10 atau lebih duduk di susun berbentuk lingkaran,persegi,atau bentuk U.

Gaya klatser : gaya s4sunan kelas di mana sejumlah murid atau biasanya 4 sampai 8 anak bekerja dalam kelompok kecil.

Menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran
Strategi umum :
1.Gaya manajemen yang otoratif : Give and Take.
2.Gaya manajemen kelas otoritarian : Restriktif dan punitive.
3.Gaya manajemen kelas yang permisif : Pemberian banyak otonomi kepada murid.

Mengajak murid untuk bekerjasama
1.Menjalin hubungan positif dengan murid.
2.Mengajak murid untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab.
3.Beri hadiah terhadap perilaku yang tepat.
4.Memilih penguat yang efektif.
5.Gunakan prompts dan shaping secara efektif
6.Gunakan hadiah untuk memberikan informasi tentang penguasaan,bukan untuk mengontrolperilaku murid.

Menjadi komuniktor yang baik
Ketrampilan membaca didepan kelas dan murid :
1.Menggunakan tata bahasa dengan benar
2.Memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat bagi level grade murid anda.
3.Menerapka strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami apa yang anda katakan.
4.Berbicara dengan tempo yang tepat,tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
5.Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
6.Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dsar untuk bebicara secara jelas dikelas.

Aspek dari komunikasi verbal adalah cara orang menangani konflik,yang dapat dilakukan dengan 4 gaya :
Gaya agresif : gaya dalam menangani konflik dimana orang cenderung galak kepada orang lain dan bersikap menuntut kasar dan bermusuhan.

Gaya manipulatif : gaya yang menangani konflik dimana orang berusaha untuk mendapatkan keinginanaya dengan cara membuat orang lain merasa bersalah atau kasihan kepadanya.

Gaya pasif : gaya dalam menangani konflik dimana orang bersikap non-arsetif dan pasrah dan tidak mau memberi tahu orang lain tentang apa yang mereka inginkan.

Berkomunikasi secara nonverbal
1.Mengangkat alis sebagai tanda tak percaya.
2.Bersedekap untuk melindungi diri.
3.Mengangkat bahu sebagai tanda tak peduli.
4.Mengedipkan satu mata untuk menunjukkan kehangatan dan persetujuan.
5.Mengetukkan jari tanda tak sabar.
6.Menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu.

Menghadapi perilaku bermasalah
Strategi manajemen
1.Gunakan isyarat nonverbal
2.Terus lanjutkan aktivitas belajar
3.Dekati murid
4.Arahkan perilaku
5.Beri instruksi yang lain
6.Suruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung
7.Beri murid pilihan


Senin, 19 Juni 2017

Psikologi Pendidikan : Pelajar yang Tidak Biasa

Pelajar yang Tidak Biasa
(Anak luar biasa/anak berkebutuhan khusus)
Ketidakampuan (disability) dan cacat (handicap) istiah ini sangat berbeda.Disability adalah Keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang.Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan.
Kondisi ini bisa disebabkan dari masyarakat,lingkungan fisik,atau sikap orang itu sendiri.Para pendidik lebih sering menggunakan istilah children with disabilities daripada disabled children.
Fisikal disability adalah seseorang yang tidak sama sekali memiliki organ pada tubuhnya.
     Anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus bertujuan  untuk mengoptimalkan potensi kemanusiannya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan kebanyakan anak lainnya.Perbedaan tersebut meliputi:ciri-ciri mental,kemampuan sensorik,fisik dan neuromuskural.
     Mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut : Gangguan organ indra(sensory),gangguan fisik,retardasi mental,gangguan bicara dan bahasa,gangguan belajar (learning disorder),attention deficit hyper activity disorder,dan gangguan emosional dan perilaku.

Gangguan indra
     Penglihatan seseorang yang menderita visual serius dan dikategorikan rusak penglihatan,ini termasuk murid yang menderita low vision dan murid buta.anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar.anak yang buta secara edukasional (educationally blind) tidak dapat menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.
Banyak anak buta mempunyai kecerdasan normal dan berprestasi secara akademik apabila diberi diberi dukungan dan bantuan belajar yang tepat.namun sudah ada yang namanya buku rekaman (recorder textbook) buatan Recording for the Blind dan Dyslecix.

Gangguan pendengaran
     Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak.Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya.Seperti contoh anak yang menempelkan telinganya kespeaker,sering meminta pengulangan penjelasan,tidak mengikuti perintah,atau sering mengeluh sakit telinga ,dingin dan alergi,disarankan untuk memeriksakan diri ke ahli THT.Dengan masalah pendengaran ini dapat mendapat pengajaran tambahan diluar kelas regular.Permasalahan pendengaran terbagi atas 2 kategori yaitu pendekatan oral dan pendekatan manual.
Pendekatan oral seperti menggunakan metode membaca gerak bibir,speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca),dan sejenisnya.
Pendekatan manual seperti bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).

Gangguan fisik
     Gangguan fisik anak anatara lain adalah gangguan ortopedik,seperti gangguan karena cedera di otak(cerebral palsy),dan gangguan kejang-kejang (seizure).anak yang mengalami gangguan tersebut membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan khusus,seperti transportasi,terapi fisik,pelayanan kesehatan sekolah,dan pelayanan psikologi khusus.
Gangguan ortopedik biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah diotpt,tulang,atau sendi.
Penyebab terjadinya oleh problem prenatal/dalam kandungan atau perinatal/menjelang atau sesudah kelahiran,dan karena penyakit kecelakaan saat anak-anak.
Cerebral palsy (spastic) adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot,tubuh sangat lemah dan goyah(shaking),atau bicaranya tidak jelas.Penyebabnya karena kekurangan oksigen saat melahirkan.
komputer bisa membantu proses belajar anak yang terkena gangguan ini.jika mereka bisa melakukan koordinasi untuk menggunakan keyboard,dan bisa menulis dikomputer,pena sebagai pointer atau penunjuk peralatan talking notes dan page turners dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
Gangguan kejang-kejang (epilepsi)gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.muncul dalam beberapa bentuk,yang paling umum disebut absent seizures keadaan kejang-kejang dengan durasi singkatkurang dari  30 detik,namun bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.dalam bentuk epilepsy lain yang disebut tonic-clonic,anak akan kehilangan kesadarannya dan menjadi kaku,gemetar,dan bertingkah aneh.tanda-tanda epilepsy ringan seperti suka melamun.

Retardasi mental
     Banyak anak retardasi mental yang belajar disekolah umum.ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual.sebelum ada tes formal untuk menilai kecerdasan,orang yang retardasi mental dianggap sebagai orang yang tidak dapt menguasai keahlian yang sesuai dengan umurnya dan tak bisa merawat dirinya sendiri.
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandi dengan rendahnya Kecerdasan atau IQ  dibawah 70.dan sulit berdaptasi dengan kehidupan sehari-hari,hal ini tampak sejak anak-anak.Retardasi mental bukan terjadi karena kecelakaan  atau penyakit (cedera otak).

Penyebab disebabkannya Retardasi mental oleh faktor genetik dan kerusakan otak.
Faktor genetik yang paling umum dari retardasi mental adalah down syndrome ,fragile X syndrome dan fetal alcohol syndrome.
Down syndrome yang ditransmisiskan (diwariskan) secara genetik,emiliki lebih dari 47 kromosom.ciri-cirinya wajah bulat,tengkorak datar,ada kelebihan lipatan kulit diatas alis,lidah panjang,dan kaki pendek.
Fragile X syndrome ini diwariskan secara genetik melalui kromosom X yang tidak normal dan menyebabkan retardasi mental ringan sampai berat.ciri-cirinya seperti wajah memanjang ,rahang menonjol,telinga panjang,hidung pesek,dan koordinasi tubuh yang buruk.
Fetal alcohol syndrome  adalah serangkaian ketidaknormalan,termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah,yang muncul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman alcohol pada waktu hamil.

Gangguan Bicara dan Bahasa
Ada beberapa gangguan bicara dan bahasa diantaranya :
Gangguan artikulasi yaitu problem dalam melafalkan suara secara benar
Gangguan suara ialah gangguan dalam menghasilkan ucapan,yakni ucapan yang keras,kencang,terlalu keras,terlalu tinggi,atau terlalu rendah nadanya.
Gangguan kefasihan ialah gangguan yang biasanya disebut gagap.
Gangguan bahasa ialah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.
Bahasa reseptif ialah resepsi dan pemahaman bahasa.
Bahasa ekspresif ialah kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.
Learning disability ialah ketidakmampuan dimana anak
1.punya inteligensi normal atau diatas rata-rata.
2.kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran.
3.tidak punya problem atau gangguan lain,seperti retardasi mental,yang menyebabkan kesulitan.
Dyslexia ialah kerusakan berat/parah dalam kemampuan untuk membaca dan mengeja.

Tujuan pendidikan bagi anak luar biasa yaitu :
1.Mengembangkan kehidupan anak didik dan siswa sebagai pribadi
2.Mengembangkan kehidupan anak sebagai anggota masyarakat
3.Mempersiapkan siswa memiliki ketrampilan bekal dunia kerja
4.Mempersiapkan mengikuti pendidikan lanjutan
Bentuk pendidikan khusus bagi SLB :
1.TKLB
2.SDLB
3.SLTPLB
4.SMLB

Psikologi pendidikan : Pelayanan Bimbingan Konseling

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
     Situasi global komperati peluang kehiduan yang lebih baik dipersiapkan SDM pendidikan yang bermutu.
Pendidikan yang bermutu memiliki :
1.Transformasi IPTEK
2.Profesionalisme dan sistem manajemen tenaga pendidikan.
3.Pengembangan kemamapuan peserta didik (aspek akademis,pribadi,sosial).

Bimbingan dan Konseling Sekolah
     Terkait dengan program pemberian pelayanan bantuan kepada siswa dalam upaya mencapai pekembangan yang optimal,melalui interaksi yang sehat dengan lingkungan.
Bimbingan merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam mencapai perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.
Konseling merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu mengembangkan diri dan mengatasi masalah melalui hubungan tatap muka atau melalui media,baik secara perorangan maupun kelompok.
Ragam bimbingan menurut masalah :
1.Bimbingan akademik.
2.Bimbingan sosial pribadi.
3.Bimbingan karir.
1.Bimbingan akademik
Diarahkan untuk membantu indivdu dalam mengahadapi dan memecahkan masalah
Akademik,seperti :
- Pengenalan kurikulum.
- Pemilihan jurusan.
- Cara belajar.
- Penyelesaian tugan dan latihan.
- Pencarian dan penggunaan sumber belajar.
2.Bimbingan Sosial Pribadi
Membantu siswa memecahkan masalah sosial pribadi :
- Hubungan sesama teman.
- Hubungan dengan guru dan staf.
- Pemahaman sifat.
- Penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.
- Penyelesaian konflik.
3.Bimbingan Karir
Membantu individu dalam perencanaan,pengembangan,dan pemecahan masalah karir :
- Pemahaman terhadap jabatan,tugas kerja.
- Pemahaman kondisi dan kemampuan diri.
- Pemahaman kondisi lingkungan .
- Perencanaan dan pengembangan karir.
- Penyesuaian pekerjaan.
- Pemecahan masalah karir yang dihadapi.
Tujuan Bimbingan adalah merencanakan kegiatan penyelesaian studi,perkembangan
karir serta kehidupan masa yang akan datang.Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin.Menyesuaikan diri dengan lingkuangan pendidikan.Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,masyarakat maupun lingkungan kerja.
Fungsi Bimbingan yaitu membantu siswa memahami potensi yang dimilikinya.Mengantisipasi masalah dan berusaha mencegahnya.Berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.Membantu siswa yang telah memiliki masalah.Membantu siswa memilih kegiatan pemantapan penguasaan karir.Memilih metode pendidikan sesuai dengan kemampuan inidvidu.Membantu siswa menyesuaikan diri dengan program pendidikan.
Prinsip-prinsip Bimbingan yaitu:
Bimbingan menekankan hal yang positif yang membangun pandangan yang positif terhdap diri sendiri.Bimbingan merupakan usaha bersama dimana konselor,guru-guru dan kepala sekolah saling bekerjasama.Pengambilan keputusan hal yang esensial dalam bimbingan.Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting atau adegan kehidupan dimana bimbingan tidak hanya dapat berlangsung disekolah.Bimbingan bersifat individualisasi yang memandang individu itu unik dan diperuntukan bagi individu baik bermasalah maupun tidak.
Jenis Layanan Bimbingan:
1.Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungan sebagai usah untuk mengetahui diri individu selus-luasnya dan latar belakang lingkungannya.
2.Penyajian informasi yang menyajikan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang diperlukan individu.
3.Konseling merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan yang memfasilitasi individu memperoleh bantuan pribadi secara langsung.
4.Penempatan seperti pemiliha kegiatan ekstrakulikuler dan pilihan progam studi.
5.Konsultasi ; Dengan petugas administrasi sekolah,dengan staf pengajar,dengan orang tua secara individual atau dalam bentuk pertemuan dengan para orangtua.
6.Penilaian dan penelitian yang bertujuan untuk mengetahuai tujuan apa saja yang telah dicapai dari program yang dilaksanakan.
Asas Bimbingan dan Konseling:
1.Rahasia.
2.Sukarela.
3.Terbuka.
4.Kegiatan.
5.Mandiri.
6.Kini.
7.Dinamis.
8.Terpadu.
9.Harmonis.
10.Ahli (menggunakan kaidah-kaidah profesioanal).
11.Ahli tangani kasus /memberikan kepada yang lebih ahli.
12.Tut wuri handayani (mengayomi).

Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Muro dan Kottman (1995) mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling komprehensif diklasifikasikan kedalam 4 jenis layanan yaitu:
1.Layanan dasar bimbingan yang diberikan melalui kegiatan kelas atau dilur kelas dalam membantu siswa mengembangkan potensi secara optimal.
2.Layanan responsif yang diberikan kepada siswa yang memiliki masalah yang memrlukan bantuan dengan segera.
3.Layanan perencanan individual yang diberikan kepada semua siswa agar dapat membuat perencanan masa depan.
4.Dukungan sistem yang memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan ketiga.

Pendekatan Bimbingan
Penedekatan Kritis : Membantu individu sesuai dengan masalah yang dighadapi dengan  menggunakan pendekatan psikoanalisa

Pendekatan Remedial : Membantu memperbaiki kesulitan dan kelemahan dengan menggunakan pendekatan behavioristik

Pendekatan Preventif : Mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mencegah dan mengantisipasi masalah.

Pendekatan Perkembangan : Menggunakan teknik pemblajaran,pertukaran informasi,bermain peran,tutorial,dan konseling.

Kualitas Pribadi Konselor
-Pemahaman diri (mengetahui masalah yang harus diselesaikan)
-Kompeten
-Kesehatan psikologis
-Dapat dipercaya
-Jujur
-Kekuatan(menyadari masalah yang tersembunyi pada klien)
-Kesadaran holistic (memahami klien secara utuh).

Rabu, 12 April 2017

Minggu, 09 April 2017

Psikologi Pendidikan : Tugas Observasi Pendidikan Anak Usia Prasekolah

OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TOPIK : Pendidikan Anak Usia Prasekolah
JUDUL : Pendidikan Prasekolah di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi

KELOMPOK 1 : 
1.Karyani Marlis Halawa (161301004)
2.Sofyan Sahuri Harahap (161301013)
3.Nabilah Alwani (161301023)
4.Anjelica (161301034)
5.Daniella  Precylia (161301050)
6.Naufal Ilham Hrp (161301069)
7Novita Sari Marbun (161301070)

BAB I : PERENCANAAN

     1.1 Pendahuluan
Tujuan utama pendidikan prasekolah adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi pendidikan pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk menyiapkan anak didik memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain bertujuan dan berfungsi untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, pendidikan pra-sekolah sesungguhnya juga berperan penting untuk mengembangkan kesiapan anak didik dalam memasuki pendidikan sekolah dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti pendidikan pra-sekolah memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik di sekolah dasar dibandingkan dengan murid-murid yang tidak mengikuti pendidikan pra-sekolah. Sehingga hal tersebut membuat para orang tuatua berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke pendidikan prasekolah.
     
     1.2 Landasan Teori
Maria Montessori mengemukakan pendapatnya bahwa:
a.Menghargai anak, artinya proses pengembangan yang dilaukan pada anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak.
b.Absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap) artinya setiap informasi yang diterima anak melalui indranya akan mudah terserap, sehingga pendidik harus lebih cermat dalam berperilaku didepan anak.
c.Sensitive periods (masa kepekaan) yakni keterampilan anak akan berkembang optimal pada masa tertentu dan hanya akan terjadi sekali serta tak dapat diulang.

Menurut para ahli, anak usia ini merupakan anak diusia “golden age”, dimana masa ini tidak dapat diulang kembali. Masa ini dimulai dari usia 0-6 tahun. Adapun diantara masa ini terdapat masa “Anak Prasekolah”  yakni anak berumur 3-6 tahun (Biechler dan Snowman, 1993). Menurut Snowman, ciri anak prasekolah meliputi :
1.Ciri Fisik
Anak masa prasekolah cenderung akan aktif dalam setiap kegiatannya karena dalam benaknya tujuan utama bermain bersama teman sebayanya. Namun ada juga yang aktif dengan kegiatannya sendiri. Anak laki-laki lebih mampu melakukan kegiatan motorik kasar yakni melibatkan otot-otot tubuh yang besar seperti melompat, menendang, dan lainnya. Sedangkan anak perempuan akan lebih lihai dalam melakukan kegiatan motorik halus yakni bagian tubuh tertentu bergerak terbatas dan menghasilkan respon yang tepat. Koordinasi neuromusculer yang terlibat dalam keterampilan gerak halus biasanya berhubungan dengan koordinasi mata dan tangan. Contohnya mewarnai, menulis, menggambar, dan sebagainya. Perkembangan motorik akan terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia anak.
2.Ciri Kognitif
Anak masa prasekolah sangat senang membangun komunikasi dengan teman sebaya dan orang lain. Anak juga belajar mengasah kemampuannya yang ia lihat dari perilaku temannya.
3.Ciri Sosial
Anak usia dini akan senang berinteraksi dan berteman dengan banyak orang. Ia akan lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan orang disekitarnya. Meskipun tak jarang terjadinya pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dengan temannya, namun hal itu hanya sementara dan akan kembali seperti semula.
4.Ciri Emosional
Anak cenderung mengekspresikan dirinya tanpa batas dan bebas selayaknya anak usia dini yang masih sangat polos dengan segala keluguan yang dimilikinya akan berperilaku dengan jujur

1.2.1 Pendidikan Prasekolah
Menurut UU RI No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 2 mengatakan bahwa pendidikan prasekolah adalah masa pendidikan yang terselenggara untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Dalam pendidikan prasekolah, anak akan identik dengan bermain. Bermain sendiri terbagi atas 3 yaitu :
a.Bermain bebas, yaitu anak dalam kegiatan bermainnya diberi kebebasan melakukan berbagai permainan dengan caranya sendiri
b.Bermain dengan bimbingan, yaitu kegiatan bermain anak dipilihkan oleh pendidiknya dengan tolok ukur dari pendidik itu sendiri
c.Bermain dengan pengarahan, yaitu kegiatan bermain anak telah disusun oleh pendidik dan anak wajib mengikuti arahan dari pendidik untuk menyelesaikan suatu tugas
     
     1.3 Alat/Bahan
Kamera
Pulpen
Buku
    
     1.4 Analisis Data  
Data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan prasekolah yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh akan diolah sesuai dengan teori pendidikan anak prasekolah.
     
     1.5 Sampel Penelitian dan Tempat Pengambilan Data
Sampel : Siswa dan guru kelas TK-A Kelas Cempaka di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi. Tempat :  Jalan Suka Elok No. 10, Suka Maju, Medan Johor, Kota Medan.

BAB 2 : PELAKSANAAN
   
     2.1 SISTEMATIS PELAKSANAAN PENELITIAN
06 Maret 2017:  Diskusi Pemilihan Topik
06 Maret 2017:  Diskusi Pemilihan Judul dan Teori
24 Maret 2017:  Observasi
26 Maret 2017:  Pengolahan Data
03 April 2017:  Diskusi Kelompok
09 April 2017:  Posting Blog
BAB 3 :  LAPORAN DAN EVALUASI DATA
    
     3.1 LAPORAN
3.1.1 Jadwal Kegiatan (Jum’at, 24 Maret 2017)
  • 08:00-08:45  : Berbaris, Bernyanyi bersama, Berinfaq, Senam pagi bersama dan Event Bussines  Day
  • 09:00-09:45  :  Masuk kelas pertama diselingi dengan perkenalan dan Membuat kolase
  • 09:45-10:05  :  Istirahat, Berdo’a bersama sebelum makan, cuci tangan dan makan bersama 
  • 10:05-10:10 :  Meletakkan tempat bekal kedalam tas dan Berdo’a bersama setelah makan
3.1.2 Sistematika Observasi
1.Kelompok observasi di di Sekolah Tk Nurul Azizi pukul 07:45
2.Pada pukul 08:00, anak anak murid berbaris, kemudian mereka bernyanyi dan kemudian mereka memberikan sedikit uang saku mereka untuk berinfaq.
3.Pukul 08:30, anak anak murid melakukan senam, dan senam itu merupakan variasi baru dari salah satu ustadzah dan dibimbing oleh 15 ustadzah lainnya hingga selesai. Setelah itu, pada pukul 08:45, diadakannya sebuah event yaitu bussines day, yaitu mengajarkan anak anak murid untuk jual beli. Pada saat itu kelas A yang berjualan dan kelas B yang menjadi pembeli, dan makanan tersebut untuk sarapan mereka.
        
KELAS CEMPAKA
Kami mendapat tugas untuk mengobervasi Kelas Cempaka. Kelas itu terdiri dari 16 murid dan terdapat 2 anak murid yang tidak hadir, satu diantaranya sakit dan satunya lagi sedang ada kegiatan khataman qur’an.
1.Pukul 09:00, anak anak murid masuk ke kelasnya masing masing. Setelah sampai dikelasnya masing masing, para usradzah mempersilahkan anak anak murid untuk makan makanan yang telah dibeli pada bussines day tadi.

2.Pada pukul 09.15 anak murid untuk Kelas Cempaka akan belajar tentang membuat majalah atau membuat kolase,. Kemudian ustadzah Nurul, ustadzah Devi dan ustadzah Rita mengajak kepada semua anak  murid untuk menawarkan makanannya kepada kami. Kemudian kami dipersilahkan oleh ustadzah untuk memperkenalkan diri dan semua murid di instruksikan untuk mendengar dan memperhatikan. Setelah itu, semua murid juga dipersilahkan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing satu per satu.
  
3.Pada pukul 09:20,  para ustadzah memberikan instruksi kepada murid untuk duduk yang rapi. Setelah duduk dengan rapi, Ustadzah Nurul membagikan satu per satu kepada murid sebuah kertas origami, kertas putih, pensil, penghapus dan lem. Tetapi sebelumnya Ustadzah Nurul memberikan intruksi cara pengerjaan untuk membuat kolase yaitu ada sebuah kertas kecil berbentuk apel, dan akan mewarnai apel itu dengan mengunakan kertas origami berwarna hijau yang telah dirobek robek.

4.Setelah diberikan perangkat kerjanya masing-masing, mereka semua di suruh atau di instruksikan untuk membuat tanggal dan nama. Kemudian ada salah satu murid  yang menanggapi yaitu Zizo, “kenapa harus buat nama dan tanggal?” dan ustadzahnya pun menjawab “supaya tidak tertukar”.

Adapun anak murid yang kami amati,
-Zizo. Menurut kami dia memiliki penalaran yang kuat, mampu mengingat dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan ustadzah dengan benar. Namun dalam proses pengerjaan kreativitas dia terkesan lambat dan berhati-hati.
-Zeya. Menurut kami dia merupakan tipe anak yang pemalu dan kurang aktif. Namun, dalam pengerjaan kreativitas dia dapat menyelesaikan dengan baik dan rapi dan dia adalah satu satunya anak murid yang selesai dalam tugas tersebut.
-Haura. Menurut kami dia merupakan tipe anak yang saat mengerjakan sesuatu terkesan cepat, namun kurang rapi dan bila dia menemukan masalah seperti susah membuka tutup lem maka dia akan membantingnya.

5.Pada pukul 09:25, Ustadzah Nurul memberikan instruksi lagi bagaimana cara membuat lipatan yang nantinya akan di robek. Tapi ada satu murid yaitu haura, dia merasa tidak bisa melakukan lipatan garis , yang sudah diinstruksi ustadzah sebelumnya dan dia juga mengeluh karena tidak bisa. Setelah mereka semua membuat lipatan kertas dan merobeknya lagi dengan bentuk yang kecil. Lalu mereka diajarkan lagi cara untuk merobek dan menempelnya di kertas yang sudah ada bentuk apel tersebut. Ustadzah pun juga memberi instruksi supaya mereka memakai lemnya tidak banyak.
 
6.Ada salah satu murid dikelas cempaka diberi pujian dari Ustadzah Nurul yaitu Nadia anak yang pemalu juga pendiam, ustadzah memuji karena hasil pengerjaan Nadia sangatlah rapi dan ustadzah menunjukkannya kepada semua anak murid sebagai contoh.

7.Pada pukul 09:45, waktu pengerjaan kolase sudah selesai, tetapi semua kolase yang belum siap akan tetap dikumpul juga di meja ustadzah. Ustadzah Rita juga memberi instruksi kepada anak murid, yaitu jika ada origami yang tersisa harap dikumpulkan kembali kepada ustadzah beserta lem, pensil dan penghapus. Kemudian lembar kertas kerja juga dikumpulkan di dalam loker.
8.Pada pukul 09:45, anak anak murid semua berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a, mereka mencuci tangan dengan cara membuat barisan panjang terlebih dahulu. Lalu mereka mengambil bekal mereka masing masing. Pada sela sela makanan, para ustadzah juga mengajarkan bagaimana cara berbagi sesama teman.
           

9.Pukul 10:05, anak anak murid selesai makan, dan Ustadzah Rita menginstruksikan untuk meletakkan kembali tempat bekal mereka kedalam tas. Setelah itu mereka berdo’a setelah makan dan merapikan kursi dan meja. Kemudian mereka semua bergegas untuk keluar kelas untuk melakukan khatam qur’an.
    
EVALUASI
Kegiatan prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :
Gift : objek yang dapat digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran, warna dan menghitung. Anak-anak di TK Azizi tidak menggunakan objek langsung, mereka menggunakan objek dari kertas, seperti guru memberikan mereka gambar api unggun untuk memperkenalkan api unggun.
Occupation : materi untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengitu pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll. Anak-anak TK Azizi sudah menerpakan konsep ini, seperti memotong kertas origami.
Nyanyian : Anak-anak TK Azizi melakukan kegiatan bernyanyi sebelum masuk ke dalam kelas.
Kegiatan prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional.
Fisik : Anak-anak di TK Azizi senam, menyanyi, berenang terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas.
Kognitif : Anak-anak di TK Azizi juga melakukan business day pada saat kunjungan kelompok kami, yaitu kegiatan berjualan yang membutuhkan kognitif, di kelas anak-anak juga mewarnai dan menempel origami ke falam bentuk gambar yang disediakan.
Sosioemosional : Anak-anak di TK Azizi melakukan kegiatan bermain dengan teman-temannya untuk melatih perkembangan sosioemosionalnya.

TESTIMONI :
Nabilah Alwani : Menurut saya, pada pengalaman saya mengobservasi anak pra sekolah atau TK tidak begitu sulit. Karena menurut saya bahwa anak anak prasekolah dapat membuat saya lebih semangat lagi dalam observasi ini. Mereka sangat begitu antusias dalam menyambut kami baik itu dari pihak sekolah, para ustadzah dan anak anak muridnya. Dalam pengerjaan observasi ini, sangatlah berjalan dengan baik dari awal observasi hingga akhir observasi.
Daniella Precylia : Menurut saya, kegiatan observasi ini sangat menyenangkan. Dimana kita bisa mengamati kegiatan anak usia dini, mulai dari belajar, keterampilan, bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Ada juga kegiatan jual-beli yang dilakukan saat kami datang berkunjung ke sekolah ini. Hal itu sungguh melatih anak agar mampu terjun dalam masyarakat dan itu merupakan cara awal agar tidak terjadi kesulitandalam bersosialisasi. Anak-anak di sekolah ini pun sangat antusias dengan kedatangan kami. Bahkan ada yang malah asyik melihat kami mengamati mereka hingga tidak konsen melihat gurunya mengajar. Pihak sekolah pun menyambut kami dengan baik dan sangat membantu berjalannya kegiatan observasi ini, sehingga kegiatan observasi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Novita Sari Marbun : Kegiatan observasi di TK Nurul Azizi merupakan saah satu kegiatan yang cukup menarik buat saya. Melalui observasi yang kami lakukan, saya bisa lebih mengenal bagaimana karakter murid-murid di sekolah TK. Saya juga bisa mengetahui bahwa anak-anak TK itu unik dan menyenangkan.
Anjelica : Observasi ini sangat menarik dan menambah pengalaman sehingga dapat melihat perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosional dari anak-anak secara langsung.
Naufal Ilham Hrp : Menurut saya, observasi ini adalah hal yang baru bagi saya. Dengan adanya observasi ini, semakin memacu diri saya dalam memahami tingkah laku anak-anak. Berkaitan dengan topic yang diterima oleh kelompok, saya merasa sangat bahagia karena mengobservasi anak-anak TK, karena bagi saya banyak sekali tingkah laku anak-anak yang dapat diamati dan ini merupakan hal yang menambah ilmu pengetahuan saya.
Karyani Marlis Halawa : Menurut saya,Ini adalah pertama kalinya saya terjun langsung ke sekolah mengobservasi anak- anak TK dan cukup menyenangkan anak-anak untuk diajak berinteraksi.Dan juga ustadzah beserta anak didik menyambut kami dengan baik.Maka,dengan adanya tugas proyek mini ini saya menjadi lebih mengerti mengenai teori yang telah dipelajari dan yang berhubungan langsung dengan tugas observasi ini.
Sofyan Sahuri : Menurut saya, observasi ini sangat menarik dan menambah pengetahuan saya mengenai anak-anak pada usia prasekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://catatannining.wordpress.com/tag/kegiatan-fisik-motorik-anak-tkpaud/
http://coretanennie.blogspot.co.id/2014/07/tokoh-tokoh-pendidikan-anak-usia-dini.html?m=1
http://11020li.blogspot.co.id/2012/06/mini-project-pendidikan-prasekolah-di_08.html

Testimoni Psikologi Pendidikan

Mata kuliah ini adalah Departemen yang akan saya ambil nanti sebagai fokus saya kedepannya.
Mengapa? karena menurut saya psikologi pendidikan itu adalah basic saya dan saya suka.
Sudah setengeh semester berlalu saya belajar psikologi pendidikan. Selama proses belajar,saya merasa senang dan tidak ada kendala apapun karena tugas-tugas yang diberikan,dalam bentuk kelompok,dengan begitu saya dapat bekerjasama dengan teman lainnya.Banyak ilmu pengetahuan yang menambah wawasan saya terkait dengan psikologi pendidikan.Karena, cara mengajar atau penjelasan dari dosen itu sangat mudah saya pahami.
Dosennya juga humoris,dengan cara seperti itu saya merasa tidak bosan dan fun selama pemblajaran berlangsung.
Ada beberapa tugas yang menurut saya menarik dan pertama kalinya saya melakukan observasi langsung ke sekolah. Itu pengalaman yang menyenangkan menurut saya.Dari observasi tersebut saya dapat banyak pengalaman yang baik.

Itu adalah testimoni singkat padat dan jelas dari saya. Terimakasih untuk ibu dosen yang sudah mengajarkan kami dimatakuliah Psikologi Pendidikan.

Salam saya Karyani marlis halawa(16-004)

Sabtu, 08 April 2017

Resum 3 Psikologi Pendidikan : Diversitas Sosiokultural

DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
     Dunia kita adalah dunia multikultural,dengan beragam latar belakang,adat,dan nilai yang berbeda-beada.Pertanyaannya tentang bagaiman cara terbaik untuk mendidik anak lelaki dan perempuan dan berbagai latar belakang,etnis dan sosioekonomi yang berbeda kini telah menjadi topik yang banyak menarik perhatian.

1.Kultur
Kultur adalah pola perilaku,keyakinan,dan semua produk lain dari kelompok orang tertentu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

2.Status Sosioekonomi
Status sosioekonomi adalah kelompok orang berdasarkan karakteristik ekonomoi,individual,dan
pekerjaannya.

3.Etnis
Etnis atau etnisitas adalah pola umum karakteristik seperti warisan kultural,nasionalitas,ras,
agama,dan bahasa. 

4.Isu Bahasa
Pendidikan bilingual adalah mengajar mata pelajaran kepada anak imigran dengan menggunakan
bahasa asal mereka atau kebanyakan spanyol,sembari secara bertahap memberikan pengajaran
dengan bahasa inggris.

5.Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural.Tujuan penting dari pendidikan multicultural adalah pemerataan kesempatan bagi semua murid.

*Reduksi prasangka ialah aktivitas yang dapat dimplementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dn stereotip terhadap orang lain.
*Pedagogi ekuitas ialah modifikasi proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajatran yang tepat baik itu untuk anak laki-laki maupun perempuan dan untuk semua kelompok etnis.

1.Memberdayakan Murid
Pemberdayaan adalah memberi orang keahlian intelektual dan mengatasi masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yang lebih adil.
2.Pengajaran yang Relevan Secara Kultural
3.Pendidikan yang berpusat pada Isu
4.Meningkatkan Hubungan di antara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda
* Kelas jigsaw : Kelas dimana murid dari berbagai latar belakang Kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan yang sama.
*Kontak personal dengan orang lain dari latar belakang cultural yang berbeda
*Pengambilan perspektif
*Pemikiran kritis dan intelegensi emosional
*Mengurangi bias
*Meningkatkan toleransi
*Sekolah dan komunitas sebagai satu tim

6.Gender
Gender adalah dimensi sosiokultural dan psikologis dari pria dan wanita.Istilah gender dibedakan dari istilah jenis kelamin.sex berhubungan dengan dimensi biologis dari pria dan wanita.Peran gender adalah ekspetasi sosil yang merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusny berfikir,merasa dan berbuat.

Pandangan terhadap perkembangan Gender :
°Pandanga biologis
°Pandangan sosialisasi
°Pandangan kognitif

Stereotip,Kesamaan,dan Perbedaan Gender
1.Sexisme : Prasangka dan diskriminasi terhadap individu karena jenis kelamin seseorang.
2.Kesamaan dan perbedaan Gender dalam domain yang relevan secara akademis :Penampilan fisik,keahlian matematika dan sains,kemampuan verbal,pencapaian pendidikan,keahlian hubungan agresi dan regulasi diri,kontroversi gender.

Klasifikasi peran gender :
*Androgini : kehadiran karakteristik maskulin dan feminine yang
diinginkan dalam diri seseorang.
Androgini dan pendidikan : transendensi peran gender yaitu pandangan bahwa kompetensi orang seharusnya dikoseptualisasikan dalam term orang sebagai pribadi manusia atau person bukan dalam term maskulinitas,feminitas,atau androgini.
•Gender dan Konteks
°Membantu perilaku dan emosi
Kultur 
•Menghilangkan Bias Gender :
-Interaksi antara guru dengan murid
-Mengisi kurikulum dan mata pelajaran olaharaga untuk mengurangi sexism dan s-tereotipisasi
-Pelecehan seksual
    
   Quid pro quo sexsual harassment : °Ancaman dari karyawan sekolah untuk membuat keputusan
pendidikan atau seperti pemberian nilai berdasarkan kesediaan murid untuk menerima
Hostile environment sexsual harassment : Murid dikenal tindakan seksual yang tidak diinginkannya,dimana pelecehan seksual itu sangat parah,terus-menerus,atau berkelanjutan sehingga tindakan itu menghambat kemampuan murid untuk mendapatkan manfaat dari pendidikannya.