- Masa usia: 2-6 tahun.
- Masa negativis.
- Masa bermain.
- Masa bereksplorasi.
- Perkembangan kognitif: Praoperasional, dengan ciri:
- Belajar menggunakan bahasa dan,
- Cara berfikir bersifat egosentris.
- Perkembangan Moral: Prakonvensional.
- Tahap 1: Orientasi hukuman
- Tahap 2: Orientasi ganjaran
- Untuk mengembangkan stimulasi kreativitas pada anak, tenaga pendidik dapat memberikan waktu luang pada anak. Biarkan anak menggunakan imajinasinya untuk mengeksplorasi dunia kecilnya.
- Untuk mengendalikan emosi anak, tenaga pendidik dapat membicarakan ketakutan anak itu, memberinya rasa aman, serta membantu anak dalam mengendalikan emosinya.
- Untuk mengendalikan sosial anak, tenaga pendidik dapat melibatkan anak dalam suatu kelompok sehingga anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain, belajar bekerjasama, dan melatih kemampuan sosialnya dalam memahami apa yang benar dan apa yang sala serta memahami sudut pandang orang lain.
- Untuk pemahaman gender, tenaga pendidik harus memberikan pendekatan kepada anak tentang perbedaan biologis anak perempuan dengan anak laki-laki.
b)Kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang lain.
d)Belajar apa yang benar dan apa yang salah; perkembangan kata hati.
- Implikasi pendidikan
- Bagi anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
- Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
- Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
- Pembelajaran dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
- Dengan dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
- Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
- Masa usia: 6 – 11 thn (Masa Sekolah)
- Tahun berakhir Prapubertas
- Pengaruh teman sebaya
- Tahap kognitif : Operasional – konkrit
- Berfikir logis tentang objek
- Menguasai jumlah dan berat
- Karakteristik anak usia SD :
- Tingkat perkembangan moral : Konvensional
- Tahap 3 : Orientasi (good boy/girl)
- Tahap 4 : Orientasi otoritas
- Implikasi pendidikan
- Metode Diskusi
- Metode Karya Wisata
- Mulai usia: 11 sampai 12 tahun, atau 18-24 tahun.
- Perkembangan fisik: Mengarah ke bentuk badan orang dewasa.
- Perkembangan seksual: Mulai aktifnya hormone seksual yaitu menarche dan polutio.
- Perkembangan heteroseksual: Tertarik pada lawan jenis.
- Perkembangan emosional: Emosi tidak stabil, berubah-ubah dan cenderung meledak-ledak, bosan, antagonis social.
- Perkembangan kognitif: Operasional Formal, yaitu:
- Mampu berfikir logis tentang sesuatu yang abstrak.
- Membuat rencana, strategi, keputusan-keputusan serta memecahkan masalah.
- Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajr menguji hipotesis.
- Memikirkan masa depan, dan perencanaan.
- Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar intropeksi.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan:
- sikap teman sebaya
- nilai-nilai yang diperoleh dan
- sikap orang tua
- Karateristik anak usia remaja ada 2, yaitu:
- Bertempat pada perkembangan fisik dan motorik.
- Bertempat pada perkembangan bahasa dan perilaku kogntif.
- Perkembangan identitas diri: Indentity vs role confusion, timbul pertanyaan siapa saya: ingin diakui, cenderung mencoba dan meniru “idola”.
- Perkembangan moral: kebanyakan tingkat konvesional, namun sebagian sudah postkonvesional.
- Tahap 5: Orientasi kontrak social.
- Tahap 6: Orientasi asa etis.
- Implikasi pendidikan: Remaja memiliki pola piker intuitif dan berpikir dengan mengaitkan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu. Terjadi proses asimilasi yaitu penggabungan info baru dalam pengetahuan yang ada. Orientasi pendidikan remaja lebih ditekankan pada aspek pemahaman dan keterampilan. Remaja lebih banyak dituntut untuk terampil melakukan suatu tindakan yang diawali dengan melakukan pertimbangan. Materi yang diajarkan berkaitan dengan konsep yang mengharuskan seorang siswa mengerti akan suatu hal. Pendidikan membimbing remaja mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran social, mencapai kemandirian emosional dan mengembangkan kemampuan intelektual.
DISUSUN OLEH:
1. Karyani Marlis Halawa (16-004)
2. Sofyan Sahuri Hrp (16-013)
3. Nabilah Alwani (16-023)
4. Anjelica (16-034)
5. Daniella (16-050)
6. Naufal Ilham Hrp (16-069)
7. Novita Sari Marbun (16-070)